SURYA NAMASKARA
(Oleh: komang sudiasa)
1.1
Pendahuluan
Surya
Namaskara adalah teknik penting dalam melakukan yoga. Kelenturan dan
penerapannya merupakan cara yang sangat bermanfaat untuk memperoleh hidup yang
sehat, kuat dan merupakan persiapan untuk pembangkitan spiritualdan
meningfkatkan kesadaran. Tahun- tahun terakhir ini sudah semakin banyak yang
telah mulai dari upacara-upacara keagmaan dan memulai Yoga sebagai suatu cara
untuk menggali dan meningkatkan kehidupan bathin mereka. Tidak kita pungkiri di
zaman modern ini kebanyakan gaya hidup kita yang modern yang lebih menonjolkan
tekanan mental, kekhawatiran dan tampaknya permasalahan yang tak terpecahkan
seperti halnya ada masalah dengan ekonomi, hubungan pribadi dan lain-lain, yang
dimana permaslahan-permasalahn tersebut yang dapat menyebabkan seseorang bisa
stress atapun yang lainnya yang bisa terjadi.
Dengan melakukan Yoga kegiatan Yoga merupakan dapat
mencegah stress dan menjadi dasar suatu terapi yang ampuh bagi penyakit fisik
maupun mental. Surya Namaskara merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
pendekatan yoga dan dengan mudah dilakukan dalam kegiatan sehari-hari, Karen
hanya membutuhkan waktu kira-kira 5-15 menit latihan untuk mendapatkan hasil
dan manfaat yang lebih cepat.
Surya Namaskara adalah suatu latihan yang diwariskan dari
para orang bijak pada jaman Veda. Surya berarti Matahari dan Namaskara berarti
penghormatan. Dijaman dahulu matahari dipuja sebagai upacara harian, disebut
demikian karena matahari adalah lambang dari kesadaran spiritual yang sangat
kuat. Surya Namaskara tersusun atas tiga unsur yaitu, ada bentuk, energy , dan
irama. Keduabelas sikap tubuh yang menghasilkan matrik fisik yang membentuk
latihan itu. Sikap tubuh ini membangkitkan prana sebagai enegri halus, yang mengaktifkan
badan fisik. Pelaksanaan yang benar, dengan urutan ritmik atau gerakan
mencerminkan irama alam semesta, seperti 24 jam sehar, 12 tahapan zodiac dalam
setahun.
II. Pembahasan
2.1 Pengertian Surya Namaskara
Surya
Namaskara adalah suatu lathian dari zaman prasejarah, ketika manusia menyadari
adanya kekuatan spiritual dalam dirinya sendiri, yang tercermin pada alam
semesta material. Kesadaran ini merupakan dasar daripada Yoga itu sendiri.
Surya Namaskara yang berarti ‘Penghormatan kepada Matahari’, dapat dilihat
sebagai bentuk pemujaan matahari,
Dalam tradisi Veda pemujaan dan penghormatan matahari
adalah salah satu bentuk pemujaan awal dan ungkapan bathin paling alami yang
dilakukan oleh manusia. Kebanyakan dari tradisi kuno yang mencangkup beberapa
bentuk pemujaan matahari, yang mempersatukan berbagai lambang matahari dan para
dewa, tapi tidak satupun dari tradisi ini bertahan, terkecuali dalam budaya
veda. Namun upacara pemujaan matahari masih tetap berlangsung di Negara bagian
India.
2.1.1 Penghormatan
pada Matahari
Surya
Namaskara adalah sebuah rangkaian dari duabelas sikap tubuh dalam yoga. Asana
dengan membungkuk ke depan dan kebelakang bergantian, melenturkan dan
meregangkan tulang belakang dan anggota badan pada rentang maksimumnya. Kebanyakan
para pemula akan mengalami kekakuan pada tubuh mereka, dari ketegangan otot,
keketatan urat dan timbunan racun pada persendian. Kekakuan dan kurangnya
koordinasi, dan kecendrungan peregangan, semuanya dapat diatasi dengan latihan
secara perlahan-lahan, dengan menekankan pada kesadaran dan relaksasi pada
setiap sikap tubuh. Berlatih Surya Namaskara secara teratur merupakan salah
satu metode yang paling cepat untuk mendapatkan tubuh dengan lentur.
Sebelum Melakukan
Latihan
Sebelum mengawali latihan, berdirilah dengan kaki yang
rapat, atau dengan kaki agak direnggangkan, lengan dalam keadaan santai disisi
badan. Tutuplah mata anda dan rasakanlah aktivitas seluruh tubuh.
Rasakanlah kesadaran dari ujung kepala anda
perlahan-lahan menuju bagian bawah tubuh anda, relaksasikan tubuh segala
ketegangan yang anda rasakan pada saat anda melakukan latihan ini. Kemudian
kembangkan kesadaran seluruh badan itu sekali lagi. Kemudian sesuaikan posisi
anda sehingga merasa lebih nyaman. Sekarang bawalah kesadaran itu ke ujung kaki
anda dan rasakan telapak kaki anda menyentuh lantai. Rasakan bahwa seluruh
tubuh anda ditarik ke bawah oleh daya gravitasi dan semua ketegangan dikepala
anda akan ditarik ke bawah melalui kaki anda menuju tanah. pada saat itu
sadarilah kekuatan vital yang naik keatas tubuh anda, yang menyebabkan tubuh
dalam posisi tegak yang santai dan nyaman. Rasakanlah halini sesaat dan
kemudian anda dapat mulai untuk berlath Surya Namaskara. Tarik nafa yang dalam.
2.1.2 Dua Belas Sikap Badan Dalam Melaksanakan Surya
Namaskara
1.
PRANAMASANA
( posisi berdoa)
Berdirilah yang tegak dengan kedua
kaki yang rapat atau sedikit renggang. Cakupkan kedua telapak tangan dan
letakkan pada dada (namaskara mudra) dan hembuskan nafas dengan kuat.
Pertahankan konsentrasi anda pada mudra, tekankan pada kedua belah tangan.
2.
HASTA
UTTANASANA ( posisi tangan diangkat)
Angkat dan regangkan tangan diatas
kepala, dengan telapak tangan menghadap ke atas. Lengkungkan punggung dan
reganggkan seluruh tubuh. Tarik nafas saat melakukan posisi itu. Regangkan
kepala ke belakanag dalam posisi yang senyaman mungkin dan jaga lengkungkan
punggung bagian atas.
3.
PADAHASTASANA
( membungkuk hingga mencapai kaki)
Gerakan selanjutnya yaitu,
membungkukkan kedepan mulai pinggul. Letakkan tangan pada lantai, masing-masing
di samping kaki, dan poisi kepala sedekat mungkin dengan lutut. Kaki harus
tetap lurus. Nafas dihembuskan pada saat melakukan posisi ini. Pertahankalah
agar bagian punggung tetap lurus., dengan memfokuskan kesadaran anda pad
panggul sebagai titik sumbu peregangan punggung, dan otot kaki.
4.
ASVA
SANCALANASANA ( posisi menunggang kuda )
Letakkan kedua tangan pada kedua
sisi kaki, tekuk lutut kiri sambil menarik kaki kanan sejauh mungkin ke
belakang.jempol kaki dan lutut kaki usahakan menyentuh lantai. Condongkan
panggul ke depan, lengkungkan tulang ke belakang dan menengadah. Ujung jari
menyentuh lantai dan seimbangkan tubuh anda. Nafas ditarik sementara dada ke
depan dan menengadah. Pusatkan kesadaran anda pada dahi diantara dua alis mata.
Anda akan merasakan peregangan itu dari paha anda bergerak ke atas tubuh dan
menuju pusat alis.
5.
PARVATASANA
( posisi gunung )
Letakkan kaki kiri ke belakang dan
berdampingan dengan kaki kanan. Perlahan-lahan angkat pantat ke atas sedikit
demi sedikit dan rendahkan posisi kepala dan letakkan diantara kedua lengan,
sehingga tubuh membentuk segitiga dengan lantai. Gerakan ini dilakukan saat
penghembusan nafas dada. Letakkan tumit pada lantai. Bungkukkan kepala sejauh
mungkin, sehingga mata memandang lutut. Fokuskan keasadaran anda pada daerah
leher.
6.
ASTANGA
NAMASKARA (sujud dengan delapan anggota badan)
Tekuk lutut ke lantai dan kemudian
letakkan dada dan dagu ke lantai, pertahankan agar pantat tetap berada diatas.
Tangan, dagu, dada, lutut, dan jari menyentuh lantai, dan tulang belakang
dilengkungkan. Nafas tetap dalam penghembusan seperti pada posisi 5. Hanya saja
pada tahap inilah penarikan dan penghembusan nafas berubah bergantian. Fokuskan
kesadaran anda pada pusat tubuh atau pada otot punggung.
7.
BHUJANGASANA
( posisi ular )
Rendahkan pinggul sementara
mendorong dada ke depan dan ke atas dengan bertumpu pada lengan, sampai tulang
belakang melengkung dan kepala menghadap ke atas. Kaki dan perut bagian bawah
tetap berada di lantai dan lengan menyokong tubuh. Nafas ditarik sementara
bergerak kedepan dan ke atas menuju posisi tersebut. Pusatkan kesadaran pada
dasar tulang belakang, rasakan ketegangan dari penarikan tubuh ke depan.
8. PARVATASANA (posisi
gunung)
Pertahankan agar lengan dan kaki
lurus. Sementara menggunakan bahu sebagai titik putar, angkat pantat dan
turunkan kepala seperti posisi 5. Hembuskan nafas sementara melakukan posisi
ini.
9.
ASVA
SANCALANA (posisi menunggang kuda)
Tarik kaki kiri ke depan, dan
meletakanya diantara kedua tangan. Secara perlahan-lahan letakkan lutut kanan
ke lantai dan dorong panggul ke depan. Lengkungkan tulang belakang dan lihat
pada pelaksanaan kembali posisi 4. Nafas ditarik sementara melakukan poisi ini.
10.
PADAHASTANASANA
(tangan menyentuh kaki)
Letakkan kaki kanan anda disamping kaki kiri dan
luruskan; tekuk ke depan dan naikkan pantat saat kepala didekatkan pada lutut.
Tangan tetap dilantai disamping kaki. Sama seperti posisi 3. Hembuskan nafas
saat melakukan posisi ini.
11.
HASTA
UTTANASANA ( posisi mengangkat tangan)
Angkat bagian atas tubuh, regangkan tangan diatas
kepala. Lengkungkan punggung dan lakukan seperti pada posisi 2. Tarik nafas
sementara melakukan posisi ini.
12.
PRANAMASANA
(posisi berdoa)
Luruskan tubuh setelah melakukan gerakan yang ke 11
dan cakupkan kedua tangan di depan dada, seperti pada posisi 1. Kemudian
hembuskan nafas.
PEDOMAN DAN SARAN
Ada beberapa point yang harus anda ingat ketika anda
akan berlatih Surya Namaskara. Ini
merupakan kunci dari keberhasilan suatu latihan. Mungkin hal yang paling penting
adalah menghindari cedera. Surya
Namaskara meliputi pelenturan silih berganti dari tulang belakang ke depan
dan ke belakang. Ingatlah, bahwa leher juga merupakan bagian dari tulang
belakang yang harus direnggangkan dengan nyaman ke depan dan ke belakang pada
melakukan asana. Hal ini memberikan peregangan maksimum pada badan dalam setiap
posisi.
Saran Khusus
1. Ketika
mempelajari Surya Namaskara, seperti
permainan ‘jigsaw’, sering menemui kesulitan untuk menyusun satu potongan
papan ukir menjadi utuh. Untuk mengatasi hal ini, belajarlah asana dari tahap awal. Tahap pertama
terdiri dari 1,2,3,10,12. Tahap ke dua terdiri dari 4,5,6,7,8,9.
2. Pada
padahastasana ( posisi 3 dan 10 ),
kaki harus tetap lurus. Pertama kali mungkin anda tidak akan dapat melakukan
asana ini dengan benar, tetapi dengan latihan secara bertahap meregangkan
otot-otot punggung dan kaki, memungkinkan untuk melakukan sikap tubuh yang
benar.
3. Saat
ke dua tangan diletakkan di lantai pada samping kanan dan kiri kaki, pada
posisi 3 (padahastasana),posisi
tangan ini harus tetap dipertahankan hingga mengakhiri posisi 10.
4. Ketika
melakukan asya sancalanasana (posisi
4 dan 9),lutut harus menyentuh lantai. Sedangkan kaki yang lain harus
diletakkan diantara kedua tangan.
5. Pada
posisi parvatasana (posisi 5 dan 8),
cobalah untuk meletakkan tumit di lantai.
6. Sering
terjadi kebingungan ketika bergerak dari posisi 5 (parvatasana) ke posisi 6 (astanga
namaskara). Kemudian tekuklah siku, dengan menggerakkan bagian tubuh atas
ke bawah, sampai dada dan dagu juga menyentuh lantai. Ini secara langsung akan
melengkungkan tulang belakang dan menjaga pantat tetap di atas.
7. Menahan
penghembusan nafas pada posisi 6 (astanga
namaskara), pada awalnya akan sangat sulit atau bila rangkaian itu
dilakukan secara perlahan-lahan. Dalam hal ini disarankan untuk bergerak dari
posisi 5, melalui posisi 6 dan posisi 7
dalam gerakan berlanjut, hanya berhenti sesaat pada posisi 5 dan 7.
8. Orang
tua atau pelaksana yang lebih lemah, akan mengalami kesulitan medorong naik
dari posisi 7 (bhujangasana) ke
posisi 8 (parvatasana). Bagi mereka,
disarankan untuk bergerak dari posisi 7 menuju posisi dengan tangan dan lutut
pada lantai (seperti pada marjaryasana).
Dari sikap tubuh ini, untuk melakukan gerakan parvatasana, agar lebih mudah.
9. Jika
keseluruhan rangkaian dari 12 sikap badan itu sangat menegangkan, maka posisi 9
yang dimodifikasi dapat dilakukan.
Jumlah Putaran
Tidak ada aturan khusus berapa jumlah putaran dari Surya Namaskara yang harus dilakukan.
Tetapi, hal ini jangan sekali-kali di teruskan hingga mencapai batas kelelahan.
Orang-orang yang berlatih Surya Namaskara
harus menyadari kondisi dan batas fisik, dan harus menghindari cedera setiap
saat. Program yang dianjurkan, bagi pemula yaitu dengan membatasi hanya 2 dan 3
putaran yang dilakukan perlahan, dan apabila kondisi anda mulai mengalami
peningkatan, berlatihlah sampai 12 putaran. Sejumlah putaran yang dibutuhkan
terpenuhi, pelaku latihan ini harus beristirahat dalam posisi savasana selama beberapa menit.
Kapan dan dimana
sebaiknya melakukan latihan
Saat yang tepat untuk belajar Surya Namaskara adalah pada saat matahari terbit, saat penuh
kedamaian, ketika atmosfir dipenuhi dengan sinar ultra violet, yang sangat
penting bagi tubuh. Apabila memungkinkan, berlatih di udara terbuka, dengan
mengenakan busana tipis dan longgar, agar kulit dapat bernafas dan menyerap
energi matahari. Apabila tidak dapat melakukan Surya Namaskara pada pagi hari, latihan dapat dilakukan kapan saja,
asalkan perut masih dalam keadaan kosong. Tidak boleh makan 3 atau 4 jam
sebelum melakukan latuhan ini. Di malam hari sebelum makan malam juga merupakan
waktu yang tepat melakukan latihan, karena akan memperlancar api pencernaan.
Mengatasi kekakuan
tubuh
Kekakuan tubuh disebabkan oleh tiga hal :
1. Ketegangan
otot atau gumpalan otot yang terlalu keras.
2. Tendon
dan ligamen yang terlalu keras.
3. Racun
menumpuk pada persendian.
Dengan latihan yang teratur, khususnya dalam
melakukan gerakan ini perlahan-lahan dan dengan mempertahankan sikap badan
dengan cara sesantai mungkin, akan mengatasi semua permasalahan ini. Bagi
mereka yang melakukan latihan pembentukan tubuh (body building) tidak perlu
khawatir untuk kehilangan kekuatannya atau berkurangnya penonjolan otot pada
tubuh mereka dengan melakukun yoga. Surya
Namaskara membawa kita pada kelenturan, ketahanan dan menggunakan otot
secara lebih efisien. Dengan melakukan masing-masing sikap badan menjadikan
otot dan urat mengatur peregangan sedikit. Sekali urat diregangkan, mereka akan
tetap meregang dan mempertahankan derajat kelenturan pada badan.
Batasan-batasan
Tidak ada batasan umur dalam belajar yoga. Surya Namaskara akan sangat bermanfaat
dalam keseluruhan tahap pertumbuhan, kedewasaan dan usia lanjut. Tetapi bagi
para pemula disarankan untuk menghindari latihan yang terlalu berlebihan. Bagi
anak-anak dibawah 8 tahun yang melaksanakan Surya
Namaskara tidak ada peraturan khusus.
Surya Namaskara
tidak boleh dilakukan oleh orang-orang dengan tekanan darah tinggi, jantung
koroner atau stroke, karena dapat merangsang secara berlebihan atau merusak
jantung atau sistem pembuluh darah yang lemah. Ini juga jangan dilakukan oleh
orang yang menderita hernia atau TBC usus.
Bagi wanita akan sangat bermanfaat melakukan Surya Namaskara, bahkan pada saat haid.
Tetapi bagi mereka yang memiliki menstruasi yang sangat menyakitkan dianjurkan
untuk tidak berlatih Surya Namaskara
pada saat itu. Selama masa hamil, seorang dapat berlatih Surya Namaskara hingga awal dari minggu ke-duabelas. Setelah
kelahiran anak, dapat mulai dilakukan secara bertahap untuk mempertahankan
otot-otot uterus, kurang lebih 40 hari
setelah melahirkan.

SAVASANA
Savasana,
atau sikap relaksasi yogis harus dilakukan dengan kesadaran bernafas setelah
menyelesaikan Surya Namaskara. Ini
membantu untuk mengistirahatkan dan menghilangkan ketegangan yang ada dalam
tubuh. Savasana, yang dikenal sebagai
‘posisi mayat’, memerlukan kehendak
sadar dari seluruh badan untuk santai sampai terasa lemas, sehingga bagaikan
mayat yang tanpa nyawa.

PUSAT-PUSAT PSIKHIS
PADA TUBUH
Pada tubuh manusia terdapat 7 titik pusat yang
disebut cakra. Ia memiliki pernyataan
fisik dalam berbagai jaringan syaraf dan kelenjar endokrin. Selama melakukan Surya Namaskara titik-titik pusat ini
digunakan untuk memusatkan pikiran, dan mengembangkan konsentrasi dan
kesadaran. Konsentrasi pada wilayah ini memungkinkan kita untuk mengaktifkan cakra-cakra dan mengetuk energi
spiritual dan psikhis yang lebih tinggi, yang terkait dengan meningkatnya
fungsi tubuh. Struktur fisik yang terkait juga memperoleh manfaat besar melalui
kesadaran yang dipertinggi ini. Bagaimanapun juga, pengaktifan dari titik-titik
pusat psikhis melalui Surya Namaskara
berlangsung utamanya melalui pengembangan kesadaran internal, konsentrasi dan
visualisasi. Rangsangan fisik yang sebenarnya dari setiap asana mempertinggi prana
sakti,yangmemungkinkan kita untuk berkonsentrasi dan memusatkan energi
fisik dan mental secara lebih baik pada lokasi cakra.

MANTRA MATAHARI
Mantra
adalah kombinasi dari suara-suara, yang dirancang untuk menghasilkan suatu
pengaruh khusus pada pikiran dan fungsinya. Mantra
dapat diucapkan dengan suara keras, dibisikkan atau diulang-ulang secara
mental, tetapi pengucapan secara mental ini dianggap sebagai yang terbaik.
Ketika suara diucapkan secara mental, dengan kesadaran dan konsentrasi,
pemikiran mengambil bentuk suara itu dan kemudian menjadi suara, dan energi
inheren dalam suara itu berwujud dalam pikiran.
Mantra
dirumuskan dari huruf-huruf Sansekerta, yang setiap hurufnya memiliki frekuensi
getaran tentunya sendiri dan pengaruh yang terkait pada kesadaran kita. Lima
puluh dua bunyi ini dikenal sebagai Devanagari,
yang diwujudkan oleh para rsi pada jaman Veda, selama dalam keadaan meditasi
tingkat tinggi. Jiwa-jiwa yang sangat berkembang ini mampu menyentuh sumber
dari seluruh energi suara, yaitu sabda
Brahman, sebagai kesadaran tertinggi yang berwujud sebagai suara.
Dua belas mantra
Matahari
Setiap tahun matahari melintasi duabelas tahap yang
berbeda-beda; yang dikenal sebagai lambang Zodiak dalam astrologi Barat, dan
disebut sebagai rasi dalam astrologi
Hindu. Menurut astrologi Hindu, setiap rasi memiliki atribut atau kecenderungan
khusus, dan ke-dua belas rasi ini
diberi nama yang berbeda-beda. Ke-dua belas nama ini, terdiri dari dua belas mantra matahari, yang harus
diulang-ulang secara mental dalam urutan sesuai dengan dua belas gerakan Surya Namaskara. Bentuk mantra ke-dua belas gerakan
matahari.
1. Om mitraya namah
(Penghormatan pada semua mahluk)
Posisi pertama, pranamasana, melambangkan sikap
penghormatan pada sumber segala kehidupan, seperti yang kita ketahui: matahari
dipandang sebagai sahabat universal, yang tak henti-henti memberi sinar, panas
dan memberi energi untuk mendukung kehidupan jagat raya ini.
2. Om ravaye namah
(Penghormatan pada yang bersinar)
Pada posisi ke dua, hasta uttanasana, kita mengarahkan
seluruh tubuh kita ke atas, menuju sumber sinar, untuk menerima berkahnya.
3. Om suryaya namah
(Penghormatan kepada yang menyebabkan
segala aktifitas)
Pada posisi ke tiga tahap ini
matahari adalah dalam aspek yang sangat dinamik sebagai devata, sang Surya.
4. Om bhanave namah
(Penghormatan kepada yang menyinari)
Pada posisi ke empat, asva sancalanasana, kita menengadahkan
wajah kita menuju penerangan ini dan memohon berakhirnya kegelapan malam dari
kebodoan tersebut.
5. Om khagaya namah
(Penghormatan kepada yang bergerak
melintasi langit)
Pada parvatasana,kita memberi hormat kepada yang merupakan ukuran waktu
dan memohon untuk kemajuan dalam hidup.
6. Om pusne namah
(Penghormatan pada pemberi kekuatan dan
makanan)
Kita melakukan penghormatan dalam
sikap astanga namaskara dengan
menyentuhkan delapan sudut tubuh kita pada tanah. Intinya kita mempersembahkan
seluruh keberadaan diri kita dengan harapan semoga matahari memberkahi kekuatan
mental, fisik dan spiritual dan makanan pada kita.
7. Om hiranya garbhaya
namah (Penghormatan
kepada sang diri kosmis keemasan)
Kita menghaturkan penghormatan
kepada matahari dalam sikap bhujangasana,
yang merupakan posisi ke tujuh, dengan permohonan untuk kebangkitan
kreativitas.
8. Om maricaya namah
(Penghormatan kepada sinar matahari)
Pada posisi ke delapan, parvatasana, kita memohon penerangan
sejati dan kemampuan pembeda agar mampu membedakan antara yang nyata dan tidak
nyata.
9. Om adityaya namah
(Penghormatan kepada putra Aditi)
Pada posisi ke sembilan, asva sancalanasana. Kita memberi hormat
pada Aditi, Ibu kosmis tak terbatas.
10. Om savitre namah
(Penghormatan kepada kekuatan pendorong
dari matahari )
Pada posisi ke sepuluh , padahastasana, kita menghormati Savitre untuk mendapatkan kekuatan
penghidup dari matahari.
11. Om arkaya namah
(Penghormatan pada yang layak dipuja)
Pada posisi ke sebelas, hasta uttanasana, kita memberi
penghormatan pada sumber energi dan kehidupan.
12. Om bhaskaraya namah
(Penghormatan kepada matahari yang
mengantar pada pencerahan)

SURYA NAMASKARA UNTUK
ANAK-ANAK
Anak-anak adalah suatu pribadi yang utuh namun tak
terekspresikan. Kita melihat transformasi kehidupan misterius di sekitar dan
dalam diri kita, tetapi kita masih belum memahami prosesnya. Bagaimana kita
benar-benar dapat menuntun anak kita untuk berkembang, bila kita sendiri tidak menguasai
kekuatan hidup kita sendiri.
Surya Namaskara Dalam
Ruang Kelas
Sekarang ini telah menjadi panggilan para pendidik
untuk memperdalam dan memperluas sistem pendidikan. Orang-orang ini
menginginkan sisi kreatif dan intuitif dari kepribadian anak dan pikiran yang
berkembang, untuk memperbaiki ketidakseimbangan keberadaan yang dapat menjadi
penyebab dari banyak permasalahan dalam kehidupan kita sekarang ini.
Surya Namaskara,
nadi sodhana pranayama dan gayatri mantra dapat digunakan untuk mengeluarkan potensi ini dan
mengembangkan bukan hanya kecerdasan saja, tetapi juga intuisi. Dengan demikian
keseimbangan dapat tercapai.
Svami Yogabhakti
Sarasvati (Mlle M.Flack), pendiri dari Satyanandasrama,
Paris dan juga guru di C.E.S Condoret High School, telah mempelajari penggunaan
Surya Namaskara secara ekstensif
dalam ruang kelas untuk menyeimbangkan sisi intuisi dan kecerdasan
anak-anak.
Menyeimbangkan Emosi
Kita harus mengingat bahwa fungsi dari Surya Namaskara adalah untuk
menyeimbangkan dan meningkatkan kestabilan emosi dan mental. Tujuan kita
melakukan yoga adalah untuk menjaga kelenjar pineal, dan menunda kematangan
seksual untuk beberapa tahun. Ketika perkembangan emosi telah sesuai dengan
perkembangan fisik maka proses kematangan akan lebih terkontrol, bebas dari
trauma emosional yang menyebabkan luka hati yang dalam pada kehidupan
mendatang.
Surya Namaskara
dipadukan dengan nadi sodhana pranayama,
sambavi mudra dan gayatri mantra adalah metode kuno yang
dianjurkan oleh para yogi dan para rsi untuk memperlambat degenerasi
pineal.
![]() |
PEMBANGKIT
PRANA
Surya
Namaskara adalah teknik vitalisasi
matahari,suatu rangkaian latihan yang mengisi diri kita seperti sebuah aki,yang
memungkinkan kita untuk hidup lebih sempurna dan bahagia dengan kedinamisan dan
keterampilan dalam kegiatan.
Keuntungan ang diperoleh melalui latihan Surya Namaskara
yang teratur jauh melampaui latihan fisik biasa dan pada saat yang sama
menambah hiburan dan bentuk rekreasi fisik lain.
Aspek ganda
dari kehidupan
Kita
hidup dalam dunia dualitas: siang/malam, terang/gelap, baik/buruk, luar/dalam,
pengetahuan/kegiatan, dan lain sebagainya. Kita mendiami dunia dua kutub
berlawanan,yang telah dinyatakan secara perlambang dalam yoga seperti ida dan
pingala,dan dalam banyak filosofi lain,seperti yin dan yang
dari Taoisme. Simbol-simbol ini dapat kita gunakan untuk memahami alam
semesta ini dalam segala tingkatan.
Pembangkitan
kekuatan spritual
Ketika
aspek dualis dari ida dan pingala bergabung,kekuatan ketiga muncul. Kekuatan
ini adalah aliran energi spritual pada nadi susumna. Pembangkitannya hanya bisa
terjadi bila ida dan pingala dalam keadaan seimbang sepenuhnya.Pada manusia,
pembangkiatan susumna sangat berhubungan dengan pembangkitan energi dalam
syaraf tulang belakang.Energi ini dengan bebas membawa kesadaran manusia pada
bidang spritual transendental yaang berada diluar jangkauan ruang dan waktu.
Namun,sebelum pembangkitan ini terjadi,pikiran dan tubuh harus dipersiapkan
terlebih dahulu melalui watu yang panjang,dan energi harus mengalir secukupnya
dan sama tinggi.
![]() |
PSIKHODINAMIS
Menurut fisiologi yoga,tubuh terdiri dari
komponen-komponen fisik,prana,mental,intuisi dan juga spritual. Aspek yang
lebih halus akan lebih kuat. Contohnya jika kita dapat memenuhi keadaan
pikiran,diman kita membayangkan gambaran positif yang memperkuat,maka kita
dapat merubah keadaan yang negatif,seperti depresi,kecemasan,dan keragu-raguan.
Ini dikarenakan tubuh dan pikian tak terpisahkan. Mereka sangat erat dalam
analisa akhir saling bergantung satu sama lainnya terhadap keberadaannya. Pada
saat yang sama kekuatan pikiran tak terbayangkan.
Teknik
yoga mengarahan perkembangan kelenturan tubuh dan pikiran. Melalui meditasi
seperti antar mouna, kita akhirnya
mencapai titik dimana kita membuang segala pemikiran dan perasaan yang kita
tidak inginkan,sebelum mereka dapat mempengaruhi keseimbangan kita. Untuk
mencapai tahap ini kita membutuhkan latihan,pengalaman,dan juga bimbingan.
Surya Namaskara, seperti yang telah
disebutkan memiliki efek yang sangat besar pada ida dan juga pingala
nadi. Pendapat ini sangatlah benar bila ita melaksanakan latihan secara
perlahan-lahan dan kemudian meningkatkan sedikit demi sedikit dengan
menggunakan cakra dan mantra. Pada saat yang sama ada aspek lain dari Surya Namaskara yang membantu menjadikan
keadaan pikiran yang positif dan segar.
Sebagai
latihan dalam perenungan, visualisasikan setiap asana dari Surya Namaskara dan rasakan sendiri apa pengaruh dari masing-masing
gambaran tersebut. Penafsiran efek psikhodinamis dari Surya Namaskara berikut ini dimaksudkan untuk memberi kedalaman
pada pelaksanaan dan untuk mendorong setiap orang untuk merumuskan
interprestasinya sendiri an melihat kedalaman dari pemikirannya sendiri
terhadap pengalamannya dalam melakukan latihan.
![]() |
IRAMA KEHIDUPAN
Organ-organ
tubuh yang sehat adalah seperti peralatan musik yang tersetel baik, yang
digerakkan oleh otak dan sistem syaraf.Irama tubuh kita sehari-hari dipengaruhi
oleh lingkungan dan gaya hidup kita. Irama batin seharusnya bukan hanya
disesuaikan dengan kebutuhsn batin tetapi juga harus bekerja dengan keselarasan
serempak dengan tuntutan dan kekuatan luar.
Profesor Wieslaw Romanowski dari bagian fisiologi,akademi pendidikan
fisika,Warsana,seorang perintis dalam meneliti tentang yoga arsana,menyatakan bahwa:
“Gerakan
dan Irama adalah karakteristik dari alam semesta yang kita diami. Pada mahluk
hidup,perubahan fungsional irama tertentu bergabung pada kecendrungan periodik
dari proses yang terjadi dalam lingkungan luar yang dikenal sebagai irama eksogen(eksternal).
Pada unit-unit biologis juga terdapat ritmisitas khusus yang disebut ritminitas
endogen(internal).”
Menurut Teori bioritmis,irama dalam dan luar ini dapat
digolongkan sesuai dengan frekwensinya sebagai berikut:
1.
Frekwensi
rendah,seperti siklus musim dan siklus bulanan.
2.
Frekwensi
menengah,seperti pada siklus pernafasan dan siklus jantung.
3.
Frekwensi
tinggi,seperti siklus denyutan enzymatik dan atom-atom dalam kristal.
Dalam pelajaran kita tentang Surya Namaskara,kelompok irama berfrekwensi menengahlah yang
paling menarik,karena mereka dapat dilihat dan dipahami,sehingga mudah kita
teliti pada gerakan apapun. Hal ini merupakan langkah awal terhadap pemahaman
kita tentang frekwensi yang lebih tinggi dan lebih rendah disekitar kita.
Frekwensi menengah juga termasuk irama circadian(siang/malam),cardiac(jantung),dan irama
peristatik(perut).
Kehidupan modern telah melepaskan manusia dari pengaruh
keramahan dan irama alam. Irama internal,yaitu sifat bawaan seperti bekerjanya
jam dari syaraf dan sistem endokrin,telah menjadi tidak seimbang,akibat dari
stress dan ketegangan,yang menyebabkan perasaan tidak nyaman dan kurang
sejahtera,dan membawa pada penyakit dan ketegangan syaraf.
Metode yoga
dalam merubah irama batin berjalan dengan cara perlahan tetapi sistematis. Ia
tidak berusaha merubah apapun secara radikal. Agaknya ia ingin membentuk secara
perlahan-lahan dan merubah struktur yang ada dengan menjadikannya pemberi
perluasan baru dan sehat dari kehidupan sehari-hari kita. Cara ini memberikan
kekuatan bermanfaat yang konsisten dan teratur,yang mengarahkan aliran dan
memperkuat irama tubuh yang alami yang inheren. Ia bekerja dengan alam,bukan
menentangnya. Inilah sebabnya mengapa yoga harus dilakukan secara
teratur,setiap hari,walaupun hanya beberapa menit saja.
Surya
Namaskara muncul sebagai cara ampuh
untuk mengusahakan pengendalian sadar terhadap sistem badan batin rahasia kita
biasanya,bagaikan seuah regulator atau mekanisme penyesuai terhadap proses
tubuh. Kita sendiri berasal dari kekuatan pengkerutan dari pola kebiasaan yang
tidak sesuai dan neurosis serta yang mendorong kekuatan batin dan mulai
menikmati kehidipan yang lebih kreatif dan spontan,satu-satunya yang selaras
dengan irama matahari dari alam.
![]() |
PRINSIP THERAPI
Surya Namaskara
merupakan suatu peralatan serba-guna,luwes dan sangat ampuh dalam therapi yoga.
Ia memiliki aplikasi jangkauan therapi yang luas. Karena Surya Namaskara ini mudah dan menyenangkan untuk dilakukan dan
tidak membutuhkan waktu yang banyak,dan juga merupakan pelaksanaan kesabaran
yang baik. Pada bagian ini kita akan menggaris bawahi Surya Namaskara sebagai peralatan therapi,yang menguraikan
bagaimana ia menangkal proses terjadinya penyakit dan membantu untuk meluruskan
fungsi fisik,aliran energi dan keseimbangan mental.
Walaupun
Surya Namaskara merupakan cara yang
ampuh untuk membasmi penyakit tertentu,khususnya keadaan penyakit energi
rendah,psikhosomatik dan kondisi degeneratif tertentu,ia harus digunakan secara
bijak. Disamping itu,tentu saja harus diajarkan dalam penggunaan therapi
dibawah bimbingan ahlinya. Latihan ini bahkan melepaskan sejumlah besar aliran prana yang sudah tertangkap selama
bertahun-tahun. Proses penyembuhan harus dilakukan dengan perlahan-lahan dan
terkendali, kalau tidak,penyembuhan ini bahkan dapat menyababkan rasa sakit
yang lebih parah,rasa tidak nyaman dalam bentuk masa kritis
penyembuhan,contohnya; bisulan,kulit berbintik merah-merah,demam dan diare.
Bahkan pada tahap yang lebih parah,dapat menyebabkan tekanan darah
meninggi,stroke,jantung koroner,hernia,tbc intestinal,atau pada sistem tubuh
paling lemah,energi tambahan yang dikeluarkan mungkin semua yang diperlukan
untuk mengganggu keseimbangan dan menghancurkan organ-organ penting tubuh.
Beberapa
gangguan yang dapat diperbaiki Surya Namaskara
Daftar dari beberapa kekacauan fungsi tubuh yang
dapat diperbaiki oleh Surya Namaskara
adalah sebagai berikut: jerawat,bisul,anemia,kurang nafsu makan,kelelahan,
kegemukan,perkembanagn kurang,pemekaran pembuluh darah vena,sekitar rematik dan
persendian,sakit kepala,asma dan kondisi paru-paru lainnya,kesalahan
pencernaan,sembelit, penyakit ginjal,penyakit hati,tekanan darah
rendah,epilepsi,diabetes,penyakit kulit (ekzim, psoriaris,kanker
kulit),mencegah flu,ketidakseimbangan kelenjar endokrin,masalh menstruasi dan
menopause,kondisi pikiran seperti kecemasan,defresi,penyakit syaraf dan
beberapa penyakit lainnya. Tentu saja latihan ini juga sangat berguna untuk
perkembangan tubuh umumnya dan
merangsang pertumbuhan yang normal.
Dasar therapi
Tubuh
manusia tersusun atas sejumlah sistem organ berbeda yang bekerjasama untuk
melakukan fungsi badan tertentu dan menjaga organisme sebagai satu kesatuanyang
utuh. Proses-proses vital,seperti,pencernaan,peredaran darah,dll. Bukan
merupakan suatu proses yang terjadi dalam pengasingan,tetapi merupakan
interaksi yang seimbang dari berbagai sistem organ yang saling bergantung.
Kegagalan pada satu sistem organ atau fungsinya memberi pengaruh merugikan pada
seluruh dan penyakit tak dapat dihindari lagi.
Dari
sudut panjang yoga,kesehatan yang buruk disebabkan oleh ketidak-seimbangan
dalam sistem energi tubuh. Tidak berpengaruh betapapun cerdasnya seseorang,
atau betapapun baik dan taat hukumnya seseorang,kalau sistem energinya tidak
berfungsi sewajarnya, orang itu akan menderita penyakit. Seringkali suatu
penyakit dapat menyerang tanpa peringatan,namun tanpa disadari penyakit itu
sudah mengendap bertahun-tahun dalam tubuh kita,tersembunyi dalam struktur
genetis tubuh dan bahkan terselip pada alam bawah sadar kita.
Therapi Surya
Namaskara
Pada analisa
akhir kita melihat bahwa Surya Namaskara
berfungsi menyeimbangkan kembali energi pikiran dan fisik, yang bergantung pada
bagaimana kita melakukannya. Pengetahuan ini membantu kita untuk mengatur
energi kita sesuai dengan yang kita butuhkan. Sangat penting bagi siapapun
melaksanakan Surya Namaskara,
terutama yang berkaitan dengan therapi, untuk melakukan setiap tahapan dengan
akurat sebelum melanjutkan ketahap berikutnya. Dalam bidang therapi sangat
jarang dibutuhkan konsentrasi cakra
atau pengulangan mantra. Ini terdiri
dan dikuatkan melalui asana dan pranayama.
Ketika
berlatih Surya Namaskara dengan
tujuan sebagai therapi, kita harus memulainya dengan pelan-pelan,apakah yang
mendominasi itu pingala atau Ida. Dalam latihan ini kita harus
bernapas 2,3 bahkan lebih dari itu dalam setiap asana,dengan mengkoordinasikan gerakan dengan nafas,memberikan
waktu bagi tubuh untuk menemukan kesadaran dan batasannya dan akibat pernafasan
pada fungsi-fungsi batinnya. Orang yang didominasi oleh ida, akan berlatih secara perlahan-lahan dan kemudian
meningkatkannya dengan perlahan-lahan. Orang-orang yang didominasi oleh pingala akan melakukan latihan ini
perlahan juga, bahkan mungkin hanya beberapa putaran saja. Begitu keadaan
meraka membaik mereka harus mempercepat latihannya. Sekali lagi ditekankan
bahwa bimbingan seorang guru sangat diperlukan, lebih baik lagi kalau kita
berlatih dalam lingkungan asrama,sehingga
tubuh berfungsi kembali seperti sebuah mesin yang disetel dengan baik.
![]() |
INTERAKSI DENGAN
ORGAN-ORGAN PENTING
Walaupun kemampuan Surya Namaskara untuk menyesuaikan
aktifitas intra seluler dan energy metabolisme, mungkin merupakan gambaran yang
paling menonjol dan ampuh, ia juga berinteraksi denganorgan fisik secara
langsung, yang memberikan tekanan, pemijatan, peregangan dan secara umum
memperkuat dan menyokong struktur jaringan internal. Ini membantu fungsi
pelenyapan dan juga merangsang enegri syaraf. Untuk meningkatkan kesejahteraan
kita.
Berikut ini adalah uraian sitematik tentang
manfaat dan efek Surya Namasakara pada setiap sistem organ tubuh manusia,
sehingga para pembaca awam dapat memahami efek Surya Namaskara lebih baik pada
berbagai macam penyakit.
Sistem pernafasan
Sistem pernafasan
manusia terdiri dari ruang-ruang atau bagian. Pada pernafasan normal orang
jarang menggunakan semua bagian paru-paru. Biasanya, hanya bagian bawah dari
paru-paru yang digunakan sementara bagian diatas nganggur atau bahkan mungkin
penuh dengan timbunan udara yang terpakai, karbon dioxide dan gas-gas yang
mengandung racun, terutama dalam kasus kota hunian dan penuh asap. Timbunan ini
berada dalam paru-paru selama bertahun-tahun, yang secara berlawanan
mempengaruhi sistem pernafasan dan sistem tubuh lainnya.
Pada Surya Namaskara proses
pernafasan ritmis mendalam disesuaikan dengan setiap gerakan yang sepenuhnya
mengosongkan parau-paru dari segala unsure yang tidak diperlukan dan
menggantinya dengan udara baru, yang segar, bersih dan penuh dengan oksigen.
Ini terutama terjadi dengan pelaksanaan hasta
uttanasana yang dengan maksimal mengembangkan bidang dada. Padahastasana jika dilakukan dengan
penghembusan nafas perlahan-lahan, yang dapat dilakukan dengan mulut terbuka,
merupakan pernafasan yang membersihkan dengan kuat. Latihan ini juga akan
sangat bermanfaat untuk pencegahan suatu penyakit seperti tbc yang berkembang
dalam paru-paru.
Sistem Peredaran Darah
Latihan Surya Namaskara meningkatkan fungsi
hati, tetapi tanpa cedera, sama halnya dengan pembentukan tubuh atau latihan
gymnastic. Hasilny meningkatkan perederan darah mempercepat pelanyapan limbah
racun dan memberi oksigen segar dan nutrisi pada sel-sel. Padahastasana dan
parvatasana membantu mengembalikan darah dari bagian tubuh bawah ke jantung,
meregangkan otot-otot kaki dan menggunakan kekuatan gravitasi pada posisi
terbalik. Asana lain memeras darah ke luar organ dan membantu menukar oksigen
dan makanan yang menimbulkan racun pada pertemuan dinding pembuluh darah.
Sistem Pencernaan
Gerakan bergantian dari
peregangan dan penekanan dari Surya
Namaskara menyelaraskan seluruh sistem pencernaan dengan pemijatan
menyeluruh pada semua bagian rongga perut. Padahastasana
dan Bhujanggasana merupakan asana yang sangat ampuh untuk menekan dan
merangsang organ-organ perut. tidak hanya berfungsi mengurangi zat-zat tidak
diperlukan tetapi juga memperbesar api perncernaan, yang menambah nafsu makan
dan melengkapi dan serya mempercepat penyerapan makanan.
Sistem Urine
Ginjal memiliki fungsi
sangat penting dalam mengatur air dan garam pada tubuh kita. Ia juga menekan
kotoran dari darah dan mengeluarkannya melalui air kencing lewat kantung kemih.
Gangguan kecil pada ginjal dapat mengakibatkan ketidakseimbangan garam dan
meningkatkan kandungan nitrogen dalam darah yang menyebabkan penyakit. Dengan
latihan Surya Namaskara, tulang
belakang dan otot punggung dapat dilatih dengan cara tertentu untuk menekan dan
pemijatan lembut pada ginjal. Dianjurkan untuk minum air sebanyak-banyaknya,
juga minum air sebelum mulai latihan Surya
Namaskara ringan. Bhujanggasana,
astanggasana dan asva sancalanasana memberikan pengaruh
yang sangat besar pada daerah ginjal.
Kulit
Kulit adalah bagian
terbesar pada tubuh kita dan menyatukan tubuh kita, mengatur temperature tubuh,
juga mengeluarkan racun yang tidak berguna di dalam tubuh melalui keringat.
Ketika terjadi penumpukkan racun dalam darah, akan keluar melalui kulit dalam
bentuk bisul,bintik-bintik merah, dan jerwat. Karena Surya Namaskara membentuk keringat, meningkatkan sirkulasi dan
mendorong pengurangan racun melalui sitem pencernaan dan sistem urine, maka ia
membersihkan dan memberi si pelaksana latihan, wajah bersih bercahaya yang
merupakan tanda penting dari kesehatan.
Pada saat kita berlatih Surya Namaskara pada pagi hari sambil
menghadap matahari terbit, sinar ultraviolet akan diserap oleh kulit. Sinar
ultra violet dikatakan berguna karena sinar ultra violet banyak mengadung
vitamin D yang sangat bagus bagi kesehatan terutama kulit. Semua asana
meregangkan kulit dan menjaga fungsinya.
Sistem Syaraf
Pada ke-dua belas gerakan Surya Namaskara, tulang belakang secara sistematis diregangkan dan
ditekan sampai batas maksimum, merangsang sirkulasi pada seluruh bagian tulang
belakang dan selurh jaringan syaraf.
Sistem syaraf yang terletak diluar
sistem syaraf pusta, terdiri dari dua bagian, voluntary dan involuntary. Sistem
voluntary atau sistem somato-motor, mengatur fungsi tubuh yang berada dibawah
pengendalain sadar, seperti gerakan otot utama. Sistem involuntary atau sistem
syaraf otonomik, yang mengatur fungsi-fungsi dimana biasanya orang tidak
memiliki pengendalian diri. Keseimbangan keduanya menandakan bahwa tubuh kita
sehat.
Surya
Namaskara menyesuaikan aliran syaraf dengan merangsang organ internal, yang
dapat dibandingkan dengan bunga pada bagian ujuang tangkai (syaraf) dari
tumbuhan. Ia meregangkan syaraf, bekerja pada tulang belakang dan meningkatkan
prana yang mengaktifkan pusat pada otak. Setelah berlatihanda akan merasa bahwa
badan anda dipenuhi dengan energy. Seluruh sistem syaraf diaktifkan dan dibangunkan.
![]() |
SISTEM KELENJAR
ENDOKRIN
Kelenjar-kelenjar endoktrin adalah
sistem yang paling penting dan misterius dari semua sistem yang ada. Mereka
memainkan peranan yang sangat penting dalam mengkoordinir semua proses
fisiologis, namun hanya sedikit informasi yang diketahu tentangnya. Fungsi
utama dari kelenjar endoktrin adalah memproduksi dan mengeluarkan hormone,
unsure-unsur kimia yang dilepaskan dalam aliran darah dan diedarkan ke seluruh
tubuh dan bertanggung jawab terhadap organ-organ tertentu. Hormone ini
bertindak sebagai penggeraka, perangsang orga lain untuk melakukan fungsinya
masing-masing. Berikut ini adalah uraian atau penjelasan mengenai kelen-jar dan
manfaat Surya Namaskara pada fungsi
dan kegagalan fungsinya.
Kelenjar
Pituitari (pada otak)
Kelenjar pituitary dikenal sebagai kelenjar
penguasa tubuh. Pusat yang penting ini mengatur fungsi kelenjar yang lain,
merangsang atau mencegah sekresinya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dengan
melakukan surya Surya Namaskara dapat
merangsang hipotalamus yang mengatur fungsi dari pituitary. Latihan Surya Namaskara memeiliki akibat secara langsung dan
bermanfaat pada pusat vital dan seluruh tubuh. Asana terbalik memberikan
pengaruh paling ampuh pada kelenjar pituitary.
Kelenjar Pineal
Kelenjar
pineal adalah kelenjar yang amat kecil dalam otak. Ilmu pengetahuan yoga
menyatakan bahwa ia memiliki fungsi sangat penting sebagai penghubung antara
berbagai tingkat kesadaran diatas dan di luar bidang fisik. Kelenjar pineal
juga dikenal dengan sebutan mata ketiga. Asana terbalik dapat dilakukan dimana
untuk menyeelaraskan organ ini. Kelenjar pineal ini terhenti mulai umur delapan
tahun. Surya Namaskara memainkan peranan penting di dalam menjaga
kelenjar penting ini yang berfungsi sebagai jendela terhadap kemampuan fisik
manusia yang lebih tinggi.
Kelenjar
Thyroid/paratthyroid
Kelenjar thiroid, yang terletak pada tenggorokan,
mengendalikan laju metabolisme atau kecepatan pencernaan dalam membakar
makanan. Panas tubuh, pertumbuhan dan perkembangan juga diatur oleh sekresi
dari kelenjar ini. Kondisi kurang aktif dari kelenjar thyroid (hipothyroid)
menyebabkan melambatnya seluruh proses jasmaniah. Gangguan thyroid ini
sebenarnya lebih umum dari pemikiran orang, khususnya pada wanita. Banyak orang
menderita gangguan thyroid ringan yang berada pada batas normal, tetapi
mengganggu kehidupan kesehariannya. Mereka merasa tidak nyaman ketimbang
merasakan sakit. Orang-orang inilah yang akan merasa bahwa latihan Surya Namaskara sangat bermanfaat.
Kelenjar parathyroid berurusan dengan metabolisme
kalsium dan fosfor, yang sangat penting bagi pertumbuhan tulang yang kuat, dan
sehat. Terlalu banyak bekerja akan menyebabkan keropos tulang dan menyebabkan
tulang akan lebih mudah patah. Menurut pengalaman kami, berlatih Surya Namaskara membantu menormalkan
fungsi dari parathyroids. Hasta uttasana,
parvatasana, bhujangasana dan asva
sancalanasana memberi pengaruh lebih ampuh pada leher.
Kelenjar Thymus
Kelenjar thymus terletak tepat dibawah kelenjar
thyroid, yang membentang dari takik diatas dada ke bawah sampai ke dada. Thymus
pada anak-anak umumnya lebih besar dan perlahan-lahan mengkerut. Kemungkinan
dalam fungsi dan umur yang semakin bertambah. Dalam pranamasana kita mengalirkan prana
pada anahata cakra yang secara fisik
berhubungan dengan thymus. Menghembuskan nafas berarti pemberian pada dunia dan
pada saat yang sam posisi tubuh bersifat instrospektif, yang menyatakan
memandang ke dalam diri sendiri. Sikap mental ini dapat merangsang dengan
bermanfaat dan mengaktifkan thymus melalui anahata
cakra.
Kelenjar Adrenalin
Kelenjar adrenalin merupakan dua bagian kecil yang
terletak di puncak ginjal, yang mengeluarkan sejumlah hormon berbeda, dan yang
paling dapat dideteksi adalah adrenalin. Anda akan merasa takut tiba-tiba.
Posisi Surya
Namaskara yang menggunakan tekanan langsung pada bagian punggung tengah,
dimana ginjal dan kelenjar adrenalin berada memberi efek pemijatan dan
cenderung memperbaiki sekresi yang tidak seimbang, dan membantu adrenalin untuk
berfungsi secara optimal. Adrenalin berhubungan dengan manipura cakra.
Pankreas
Pankreas terletak di bagian belakang perut setingkat
dengan solar plexus. Bagian penting
dari kelenjar ini membentuk hormon insulin, yang mengendalikan kemampuan tubuh
untuk menyimpan dan menggunakan gula. Surya
Namaskara memberi tekanan pada organ perut yang juga akan menekan pankreas
selama melengkungkan tubuh kebelakang pada posisi bhujangasana.
Organ reproduksi
Kelenjar reproduksi mengatur produksi sperma dan
ovum, dan juga perkembangan alat kelamin sekunder, seperti pertumbuhan
bulu-bulu, pertumbuhan suara. Pada wanita terjadinya menstruasi dan pertumbuhan
payudara.
Surya Namaskara
adalah suatu latihan yang sangat berguna untuk menguatkan dan mengatur sistem
organ reproduksi wanita. Pada wanita ovarium terletak dalam perut dan
dirangsang lebih optimal dibandingkan pada pria, yang membantu untuk
memperbaiki ketidak-teraturan menstruasi dan rasa sakit yang tidak alami pada
saat menstruasi.
![]() |
MANIPULASI TULANG
BELAKANG
Semua gerakan yang terdapat pada Surya Namaskara dibangkitkan disekitar
pelengkungan ke depan dan ke belakang dari tulang belakang. Pemahaman yang
lebih mendalam tentang struktur tulang belakang akan dapat membuat kita
merasakan betapa pentingnya Surya
Namaskara, bukan hanya untuk kesehatan fisik saja, tetapi juga berhubungan dengan proses kebangkitan
spiritual.
Struktur dan fungsi
Tulang belakang terdiri dari 33 tulang punggung,
yang tersusun satu diatas yang lainnya dalam bentuk lengkung huruf S kurus.
Tulang belakang tidak sepenuhnya tegak dalam pengertian sebenarnya, tetapi
memiliki empat lengkung yang berbeda. Karena strukturnya yang rumit inilah,
tulang belakang mampu melakukan berbagai gerakan lebar. Kita dapat membungkuk
ke depan, melengkung ke belakang, ke samping dan berputar. Ini memungkinkan
tubuh untuk bergerak bebas, saat melakukan berbagai tugas.
Perkembangan Evolusi
Masalah punggung secara luas dapat dikaitkan pada
ketidak-tetapan evolusioner yang terjadi selama perkembangan manusia dari
berjalan dengan merangkak menggunakan kedua tangan beralih menjadi berjalan
dengan kedua kaki. Perkembangan otot-otot penyangga yang menerus dalam
mengimbangi operasi vertikal tulang belakang (dari horizontal ke vertikal)
cukup untuk memastikan dukungan bagi tulang punggung dan bagian tubuh lainnya.
Bagaimanapun juga, karena kurangnya mengolah otot, kegemukan dan postur yang
tidak baik, terlalu banyak duduk di kursi, menyebabkan gangguan pada tulang
belakang yang merupakan masalah yang dihadapi manusia sekarang ini.
Gangguan Umum pada
tulang belakang
Harus dipahami bahwa dalam hubungannya dengan
masalah tulang belakang, Surya Namaskara
sangat berguna untuk pencegahan. Walaupun ia dapat mengatasi banyak masalah
pada punggung, sekali mereka berkembang, dalam beberapa kasus yang dibicarakan
dibawah ini, suatu program asana lain
akan lebih sesuai pada mulanya. Namun, pelaksanaan yang teratur dari Surya Namaskara dapat mencegah
permasalahan ini dengan menggerakkan sendi-sendi antar tulang punggung, dengan
mengembangkan otot penopang dari tulang belakang, dengan memperkuat jaringan
pengikat, dan pemijatan syaraf-syaraf dan pembuluh darah.
Bila terjadi keseleo, scatica dan pertumbuhan
tulang, gerakan melengkung ke depan pada Surya
Namaskara dapat memperburuk hal ini. Karena itu, semua gerakan ke depan
pada Surya Namaskara harus dihindari
dalam kasus ini, dan progran asana,
terpimpin dari gerakan melengkung ke belakang dapt dipertimbangkan. Gerakan
bergantian dari Surya Namaskara
sangat bermanfaat untuk mengendorkan wilayah sekitar dada, leher dan bahu, yang
mencegah ketegangan otot, dimana kejang sering terjadi.
Untuk menyempurnakan tulang belakang tetapi bukan
bertujuan sebagai therapi, maka asana
dengan lengkung ke samping, seperti tiryaka
tadasana dan trikonasana, dengan disertai memutar tulang belakang seperti pada ardha matsyendrasana dapat dilakukan
sebagai latihan sehari-hari. Kemudian gerakan badan ke belakang, ke depan, ke
samping dan memutar tulang belakang secara penuh diselesaikan.
Susumna
Tahap evolusi radikal yang menjadikannya berdiri tegak,
memisahkan manusia dengan binatang lain, yang memberinya keuntungan yang nyata
terhadapnya. Beberapa poin yang menarik patut ditampilkan dalam buku ini
sehubungan dengan hal ini.
Pertama, dikatakan bahwa hanya dengan melalui
penjelmaan manusia sajalah mahluk-mahluk dapat mencapai pencerahan, yang tak
mungkin dicapai dalam penjelmaan hewan.
Yang kedua, dalam tulang belakang yang terdapat
jalur susumna yang terdiri atas
titik-titik lokasi fisik, pusat psikhis yang bertanggung jawab atas
perkembangan manusia menuju kesadaran yang lebih tinggi dan mengendalikan
kecenderungan sifat hewani dalam dirinya.
Dengan demikian manipulasi yang diberikan oleh Surya Namaskara pada keseluruhan tulang
belakang, bukan hanya mempertahankan kestabilan struktural tubuh. Ia juga
menyatakan penyucian saluran susumna
vital, sehingga energi dapat naik dari akar sifat kita yang lebih rendah untuk
membangkitkan kemampuan kita yang lebih tinggi.
![]() |
PENGARUH
SURYA NAMASKARA PADA OTOT
Pada bab ini kita akan membahas
tentang pengaruh Surya Namaskara pada
otot-otot tubuh kita,yang mayoritasnya dilatih. Bab ini ditujukan kepada para
guru yoga dan juga para ahli therapi, sebagai panduan untuk mengembangkan
teknik dan fisik yang lebih baik. Ini juga ditujukan pada orang yang ingin
memahami latihan apa yang telah ia lakukan bagi dirinya dalam pengertian fisik
murni, sehingga ia dapat melakukan latihannya dengan kesadaran tentang bagian
otot mana harus santai, ditekan atau diregangkan.
Kekuatan
Sangat penting untuk diingat bahwa Surya Namaskara bukan bertujuan untuk
mengembangkan hipertrofid (pertumbuhan otot yang terlalu membesar), atau
latihan yang bertujuan untuk pengembangan otot yang berlebihan. Agaknya Surya Namaskara dirancang untuk
meregangkan, menyelaraskan dan meluruskan struktur otot rangka, secara
perlahan-lahan memperkuat postur dan kesehatan yang lebih baik dan
pengitegrasian fungsi total tubuh yang lebih baik melalui proses pelurusan
kembali.
Keseimbangan
Gravitasi menggunakan kekuatan pada
semua obyek. Setiap bagian dan unsur dari tubuh manusia memiliki pusat
gravitasi disekitar fungsinya. Pusat gravitasi ini berubah terus menerus sesuai
dengan posisi tubuh. Pada setiap posisi, apakah itu berbaring, duduk,
mempertahankan sikap tegak, atau bergerak, konsep keseimbangan selalu ada.
Keseimbangan fisik hanya dapat dipertahankan jika gravitasi dinetralkan.
Ini
terjadi melalui :
1.Tekanan
pada sambungan sendi yang satu dengan yang lainnya;
2.Ketahanan
jaringan pengikat;
3.Yang
menghidupi kontraksi otot-otot yang dikoordinasikan oleh sistem syaraf motor
sensorik.
Keseimbangan tubuh membaik, karena
wilayah yang menyentuh tanah bertambah, karena pusat gravitasi sangat rendah.
Keseimbangan bukanlah sesuatu yang statis. Ia membutuhkan penyesuaian berlanjut
dalam kaitannya dengan fluktuasi postur, gerakan, siklus pernafasan dan tingkat
kesadaran.
Ketenangan
Dalam yoga, sebelum memulai posisi
apapun, kesadaran mengawali posisi merupakan hal yang terpenting. Ketenangan
merupakan hal yang sama pentingnya dengan awalan suatu latihan spiritual apapun
atau tugas yang penting. Dalam pranamasana,
contohnya, pertama-tama anda harus sadar akan kegiatan terus menerus yang
dilakukan otot postural dalam memepertahankan keseimbangan statis. Kita harus
mencoba untuk mengembangkan keseimbangan lembut antara ketegangan dan relaksasi
otot.
![]() |
MENGEMBANGAN
LATIHAN
Tujuh asana dasar pada inti dari Surya
Namaskara, memberikan dasar bagi suatu latihan yang lengkap dan terpadu.
Gerakan ini bukan hanya rangkaian posisi tubuh yang indah tetapi juga merupakan
benih pengalaman baru dan sangat kuat dari organisme fisik.
Tujuan dari aspek dinamis Surya Namaskara adalah untuk memperkuat
dan menyelaraskan struktur fisik. Bila dikombinasikan dengan pernafasan dan mantra akan memperluas pengaruhnya pada
bagian tubuh yang lebih halus dan bidang kepribadian kita. Ketika latihan
dilakukan perlahan-lahan, ia menjadi terasa lebih halus dan kita memperoleh
pemahaman lebih baik tentang interaksi pernafasan dan nadi demikian juga tubuh
dan pikiran. Kesadaran semakin meningkat saat latihan menyentuh dan
membangkitkan wilayah lebih dalam dari kepribadian kita.
Memperdalam kesadaran memerlukan kehancuran
batasan-batasan pada diri kita. Sebagai
akibatnya kita menjelajahi posisi fisik kita sebagai gerbang ke dalam wilayah
pengalaman baru, sehingga kita harus mengatasi halangan tertentu dalam tubuh
dan pikiran. Kekakuan pada tubuh merupakan refleksi kekakuan mental, kekakuan
dalam berpikir dan kurangnya kreatifitas. Biasakanlah sikap konsentrasi pikiran
dan alirkan energi ke dalam pola mantap yang akan meningkatkan organ tubuh
tertentu dan fungsinya, tetapi abaikan yang lainnya. Terlalu banyak energi pada
beberapa organ tubuh tertentu dan kekurangan energi pada bagian lainnya. Inilah
yang akan menyebabkan kita terserang penyakit dan ketidak-seimbangan inilah
yang dicoba untuk dibenahi oleh Surya
Namaskara.
Ketika kita berlatih 24 rangkaian asana, kita harus meningkatkan kesadaran
kita sacara perlahan dan progresif pada setiap posisi tubuh. Kita harus merasa
seakan-akan kita masuk lebih dalam ke dalam tubuh sedemikian rupa untuk
mengadakan hubungan kembali dimensi fisik dan juga untuk lebih menyadari dan
mematahkan batasan kita sendiri.mengapa kita dapt melakukan posisi tertentu?
Apakah yang menghalangi kita? Setiap kesulitan yang kita temui, harus
dipecahkan perlahan-lahan dan mantap dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini
kita menambahkan asana (posisi tubuh)
lain dalam rangkaian latihan sehingga kita dapat meningkatkan efek dari latihan
pada tubuh.
Simpulan
Manfaat
dari surya namaskara didasarkan pada penyeledikan selama bertahun-tahun
terhadap ratusan siswa dari berbagai umur dan asal, yang datang ke asrama kami
untuk belajar yoga. Melalui surya namaskara kelenjar organ akan memperoleh
pemijatan, sehingga tubuh bekerja dengan haromonis dan sehat, demikian juga
dengan pengaruh therapinya haus dilihat dalam persepektif yang lebih luas.
Efek
therapy yang diberikan di sinin selalu sederhana dan mekanistis. Penjelasan
yang lebih luas dengan acuan ilmiah dan data pengalaman akan menjadi sangat
panjang. Tujuan penulisan buku ini untuk memperluas pemahaman tentang
bagaiamana surya namaskara bekerja, terutama dalam masalah therapinya. Ini
sangat penting untuk para guru dan para ahli thearapi. Ia juga membantu
meningkatkan latihan. Akan sangat baik bagi kita untuk mempelajari buku tentang
anatomi dan fisiologi untuk memperoleh gambaran visual bagaimana tubuh bekerja.
Ini juga sangat membantu meningkatkan kesadaran tubuh dan membawa pada
kesehatan yang lebih baik.
Artikel sejenis tapi ada beda kunjungi http://wayanrudiarta.blogspot.co.id/2014/12/yoga-surya-namaskara.html
BalasHapusijin share nggih .... matursuksme
BalasHapusijin share....matur suksme
BalasHapusBet365 Casino Review: Bonuses, Software, Customer Service
BalasHapusBet365 Casino offers a variety of slot and table games to win bet win their 슈어 벳 먹튀 customers and is one of the only providers on the market that Casino Name: bet365 샤오 미 먹튀 Casino Rating: 꽁머니 토토 9/10 · bet365 우회 Review by Bet365 Casino