NAMA : KOMANG SUDIASA
KELAS : PENDIDIKAN AGAMA HINDU / PAH
V A
NIM : 10.1.1.1.1.3833
TUGAS : Mengkaji Mantra
1.
Mengkaji Mantra Puja Tri Sandya dan mantra
kramaning sembah
Pengucapan
mantra setelah asana adalah “om prasada sthiti carira siva suci nirmala ya
namah svaha” dikatakan dalam mantra tersebut bahwa Ida Sang Hyang Widhi Wasa
mengambil Wujud sebagai Dewa Ciwa yang suci tak ternoda.
Selanjutnya
pada mantra pranayama yang diucapkan didalam hati, namun ada juga orang yang
mengucapkannya diluar, yaitu :
OM, Ang Namah
OM,Ung Namah
OM, Mang Namah
Dalam mantra tersebut
dapat saya kaji bahwa Sang Hyang Widhi mengambil wujud sebagai Brahma
(pencipta) dengan Aksara, kemudian Sang Hyang Widhi mengambil wujud sebagai
Dewa Wisnu (pemelihara) dengan Aksara Ung dan Sang Hyang Widhi mengambil wujud
sebagai Dewa Siwa (pelebur) dengan Aksara Mang. Dari ketiga mantra tersebut
bahwa adanya Tri Murti (penyatuan antara dewa Brahma, Wisnu dan Siwa).
Mantra
pada Tri Sandya bait 1,2,3, kata Om merupakan lambang dari dewa Brahma dan
merupakan lambang alam semesta bhurloka, bvahloka dan svahloka. Mantra yang
pertama ini adalah mantra yang paling mulia diantara semua mantra, karena ia
adalah ibu mantram. Dilihat dari mantra yang kedua disebutkan tentang dewa
narayana yang bebas dari noda dan sebagainya.
Mantram
yang ketiga bahwa Ida Sang Hyang Widhi Wasa disebut dengan banyak nama seperti
dewa civa, mahadewa, iswara, parameswara, brahma, visnu, rudra dan purusa yang
merupakan nama dari ista dewata. Mantram yang ke eempat om papoham papa
karmanam, paptma papa sambaavah trahinam pundarikaksa sabhaya bhyantara sucih
artinya ya tuhan hamba ini papa, perbuatan hamba papa, kelahiran hamba papa,
lindungilah hamba tuhan yang bermata indah bagiakan bunga teratai sucikan jiwa
dan raga.
Pada
mantram bait kelima om ksamsvamam mahadevah sarvaprani hitankara, mammoca sarva
papabhyah, palayasva sada siva yang artinya ya tuhan ampunilah hamba, sang
hyang qwidhi yang maha agung, anugerahkanlah kesejahteraan kesemua mahluk,
bebaskanlah hamba dari segala dosa, lindungilah hyang maha agung.
Pada
bait ke eenam om ksantyavyah kayika dosah, ksantavyo vaciko mama, ksantavyo
manaso dosah, ttat pramdat ksamasvamam, om santih, santih, santih, om artinya
ya tuhan yang maha agung ampunilah dosa hamba, yang dilakukan oleh badan hamba,
yang keluar vdari kata-kata, dosa p;ikiran hamba, dan ampunilah dosa hamba dari
kelalaian hamba semoga damai dihati damai di dunia damai selalu
Dalam
mantram kramaning sembah terlihat pada mantram sebagai berikut:
Om nama deva adhisthanaya
Sarva vyapi vai sivaya
Padmasana eka
pratisthaya
Ardhanaresvaryai namo
namah
Dalam mantra diatas
terdapat dewa yang tertinggi adalah dewa siva yang dimana adanya Ista Dewata
yang merupakan perwujudan Tuhan dalam berbagai wujud seperti Brahma, Visnu,
siwa dan lain-lain. Dari sekian mantra diatas bahwa dalam mantra selalu diawali
dengan kata Om. Om merupakan persandian dari huruf Angakara (A) + Ungkara (U) =
O dan Mangkara (M) tetap.
A= DEWA BRAHMA
U= DEWA WISNU
OM = TRI MURTI
M
= DEWA MAHADEWA
2.
Mengkaji
Mantra
a.
Mantra
Pembersihan Tangan :
“OM
hrah astraya namah”
Artinya
: om sujud kepada hrah phat, astra (itu) dapat
dikaji dari mantra pemebrsihan tangan diatas adalah Astra mantra yaitu mantra
tentang “ Phat”. Dari kedua jenis pasang sastra itu lebih cendrung digunakan
‘hrah’ yang dipakai oleh S. Levi. Hrah artinya biji berarti biji (benih) dan
merupakan sumber manifestasi satunya siwa dengan sakti.
b.
Mantra
Pembersihan Mulut :
“Om
Um Phat Astraya Namah”
Artinya
: om sujud kepada Um,astra Phat (itu). Dapat
dikaji bahwa kata om diatas merupakan unsur-unsur dari Tri Sakti, yaitu kesaktian
untuk penciptaan, karena ia adalah mula dari pada penciptaan ini, kesaktian
memelihara atau menghidupakan karena ia adalah sumber dari semua kehidupan dan
kesaktian untuk mengembalikan kepada asasnya atau pralina. Phat sebagai baja
mantra tidak pernah diterjemahkan, kalau yang diamksud ph adalah phangkara
dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat memberikan kekuatan jiwa dan psikis.
Astra diartikan sesuatu yang dapat mengeluarkan dalam kamus sansekerta Astra
adalah panah /senjata pamungkas dan dapat pula berarti tubuh.
c.
Mantra
Pembersihan Kaki :
“om
am kham khasulkaya iswara ya namah svaha”
Artinya
: om
sujud kepada A-kha, sinar cahaya api isvara yang cemerlang. Dapat dianallisa
kata am dan kham yang dimaksud A dan Kham dalam bentuk detil huruf Aadalah
Brahman dari huruf itu terlahir kata “aham” (aku) yang di dallam hindu darsana
objek dan subyek adalah “aham” itu sendiri. Selanjutnya didalam ilmu
tantrayana, meditasi akan brahma tidak lain merupakan parinama widya dan aham
menjadi brahma dan dikatakan menjdai “aham brhamasmi”, yang merupakan dasar
menuju kepada kesemprnaan siwatman.
d.
Mantra
Pembersihan Bunga :
“om
puspa danta ya namah”
Artinya
: ya
Tuhan sucikanlah bunga ini. Dari mantra tersbut dapat dikaji bahwa yang
dimaksud dengan puspa danta ialah siva, gelar yang diberikan kepada dewa siva
dari mantra diatas penggunaan kembang bukan lagi sebagai alat, tetapi sebagai
lambang siva yang tidak bebeda dari padaNya.
e.
Mantra
Pembersihan Dupa :
“om
am dhupa dhipa astraya y namah”
Artinya
: om sujud kepada A (m), dhupa (dan) dipa, astra
(itu). Dilihat dari kata Am merupakan dewa Brahma. Dhupa adalah Akasa Tattwa
dan Dhipa adalah sakti Tatwa.
f.
Mantra
Pembersihan Duduk :
“om
parisada sthiti sarira siva suci Nirmalaa ya Namah”
Artinya
: om sujud kepada siva yang suci tak tercela.
Dari mantra tersebut dapat dikaji bahwa istilah prasada dapat diartikan
paripurnaham bahwa “aku adalah sempurna (dan) semua (ini). Prasada rumah besar,
candi sthiti bersifat rahasia atau peraturan yang sempurna terdapat pemujaan
terhadap dewa siva yang suci tak tercela. Simpulan dari beberapa mantra diatas
selalu diawali dengan kata Om. Kata om yang artinya penyatuan daripada dewa
brahma, dewa visnu, dan dewa siva ada persandian antara kata A dan U = O + M
tetap sehingga menjadi kata OM (Ang, Ung, dan Mang).
3. Mengkaji Mantra untuk Hari Pagewersi.
Mantra Pagewersi.
Om,
Giripati maha wiryam,
Mahadewa
pratista, linggam,
Sarwa
dewa Pranamyanam,
Sarwa
jagat Pratistanam.
Om,
Giripati dipata ya namah.
Artinya :
Ya Tuhan, bergelar
Giripati yang Maha Agung, Mahadewa dengan lingga yang mantap, semua Dewa sembah
padaMu. OM Giripati, hamba, memujaMu.
Dalam mantra diatas
dapat dikaji bahwa dewa yang dipuja dalam upacara Pagewersi merupakan pemujaan
Sang Hyang Pramesti Guru yang diiringi oleh Dewata Nawa Sanga (sembilan dewa).
Dalam mantra diatas disebutkan tentang linggam, seperti yang kita ketahui
linggam merupakan sthana Dewa Siwa. Dewa Siwa juga dipuja dalam mantra
tersebut. Pemujaan ditujukan kepada
seluruh alam yang disebutkan diatas.
Dilihat dari Kata
"pagerwesi" artinya pagar dari besi. Ini me-lambangkan suatu
perlindungan yang kuat. Segala sesuatu yang dipagari berarti sesuatu yang
bernilai tinggi agar jangan mendapat gangguan atau dirusak. Hari Raya Pagerwesi
sering diartikan oleh umat Hindu sebagai hari untuk memagari diri yang dalam
bahasa Bali disebut magehang awak. Nama Tuhan yang dipuja pada hari raya ini
adalah Sanghyang Pramesti Guru.
Sanghyang Paramesti Guru adalah nama
lain dari Dewa Siwa sebagai manifestasi Tuhan untuk melebur segala hal yang
buruk. Dalam kedudukannya sebagai Sanghyang Pramesti Guru, beliau menjadi
gurunya alam semesta terutama manusia. Hidup tanpa guru sama dengan hidup tanpa
penuntun, sehingga tanpa arah dan segala tindakan jadi ngawur.
Hari Raya Pagerwesi dilaksanakan
pada hari Budha (Rabu) Kliwon Wuku Shinta. Hari raya ini dilaksanakan 210 hari
sekali. Sama halnya dengan Galungan, Pagerwesi termasuk pula rerahinan gumi,
artinya hari raya untuk semua masyarakat, baik pendeta maupun umat walaka.
Dalam lontar Sundarigama disebutkan:
"Budha Kliwon Shinta Ngaran Pagerwesi payogan
Sang Hyang Pramesti Guru kairing ring watek Dewata Nawa Sanga ngawerdhiaken
sarwa tumitah sarwatumuwuh ring bhuana kabeh."
Artinya:
Rabu Kliwon Shinta disebut Pagerwesi sebagai pemujaan
Sang Hyang Pramesti Guru yang diiringi oleh Dewata Nawa Sanga (sembilan dewa)
untuk mengembangkan segala yang lahir dan segala yang tumbuh di seluruh dunia.
3.
Mantra
saraswati dan mantra tumpek landep
Mantra saraswati yaitu
Om,
brahman putri maha dewi
Brammanya
brahma wandahani
Saraswati
sayajnam, prajanaya saraswati
Om,
saraswati dipata ya namah.
Artinya
: ya tuhan, saktimu selaku mahadewi dari brahman, pancaran pradahana dari
brahman, saraswati dewi kemampuan berfikir, saraswati yang tak ada tara
kebijaksanaannya, ya dewi saraswati hamba menyembah padamu.
Darimantra
diatasdapat dikaji dilihat dari awal kata yang mewngawalainya yaitu Om, dimana
kata om merupakan unusr-unsur dari tri sakti yaitu (brahman sebagai pencipta,
wisnu sebagai pemelihara, dan siva sebagai pelebur). Di dalam kitab narayana
upanisad terdapat penjelasan tentang yang menyatakan bahwa kata om berasal dari
huruf A = ang yaitu brahman O = ong yaitu visnu, dan M = mang mahadewa. Dalam
mantra diatas bahwa dewi saraswati merupakan saktinya dewa brahma, dan dewi
sarswati merupakan dewi nya ilmu pengetahuan
Mantra
Tumpek Landepmangdik62@gmail.com
Om,
pasupati purwa desanta agni rasa asripati sri sri pasupati om phat
Artinya
oh hyang widhi aku memujamu karena telah memberikan kemampuan kepada kita .
Bersyukur
kepada hyang maha pencipta dalam manifestasinya sebagai hyang pasupati atas
ciptaannya. Kata om diatas merupakan penyatuan dari dewa brahma, wisnu dan
siwaa yang disebut dengan tri murti. Selain itu juga ada penyatuan dari dewa
agni. Dewa agni merupakan hal yang penting yang ada disetiap upacara, dewi sri
saktinya dewa wisnu. Dalam mazab sivaisme nama siwa yang disebut sebagai ista
dewata bermacam-macam gelar panggilan seperti dalam mantra diatas yaitu om
pasupati.
Om Swastyastu, mohon informasi, darimanakah sumber sastra mantra : Om Brahma-putri mahadewi Brahman ya Brahma-nandini Saraswati samjnayani Prayana ya Saraswati.
BalasHapusMatur suksma.
Om Shantih, Shantih, Shantih, Om